Sabtu, 08 Mei 2010

Kelulusan SMP Menurun......

   Waktu pengumuman telah tiba...semua berdebar menantinya.... Bagaimanakah hasil kerja keras (kalau benar keras beneran) selama ini? namun apapun hasil UN SMP kali ini adalah potret hasil upaya pendidikan yang telah kita jalani yang membutuhkan proses panjang. Tanpa harus saling menyalahkan, namun hasil ini bisa menjadi bahan untuk memperbaiki sistem, pola kerja dan semangat untuk terus meningkatkan pelayanan  pendidikan yang lebih bermutu. 


     Jumlah peserta UN SMP di Kabupaten Pekalongan tahun 2010 ini berjumlah 12.841 dari 116 satuan pendidikan yang tersebar di 19 kecamatan baik SMP Negeri maupun swasta, MTs negeri maupun swasta, SMP Satu atap dan SMP Terbuka. Untuk tingkat kelulusan tahun ini hanya mencapai 73,7% yang berarti mengalami penurunan 14,14% dibanding tahun lalu. Namun 3.377 siswa yang belum lulus ini masih dapat mengikuti Ujian Ulangan besok pada tang 17-19  Mei 2010 untuk memperbaiki hasil atau mata uji yang belum lulus, sehingga masih memiliki peluang untuk lulus.
        Pada tahun ini hanya ada 9 satuan pendidikan yang berhasil meluluskan siswanya 100%, yaitu 1 SMP swasta, 7 MTs swasta dan 1 SMP Terbuka. Dan ada 6 satuan pendidikan dengan angka kelulusan 0% ( 1 SMP Satu Atap dan 5 SMP Terbuka). 
          Tentu saja hal ini perlu menjadi bahan kita untuk mengevaluasi faktor-faktor yang mendukung  penurunan hasil UN ini. Apapun hasilnya semua aspek yang terlibat dalam proses pembelajaran (input siswa yg beragam, kurikulum, sarana prasarana, proses, guru ) menentukan bagaimana output yang dihasilkan. Mari kita berusaha keras sesuai tupoksi masing-masing untuk memperbaiki kinerja kita. Semoga ke depan peningkatan mutu dapat tercipta, tentu saja kalau kita berusaha memperbaikinya.

Berikut nilai rata hasil UN tingkat Kabupaten Pekalongan tahun 2010.

Nilai UN
B.Ind
B. Ing
Mat
IPA
Jml Nilai
Klasifikasi
B
C
C
C
C
Rata2
7,5
5,62
5,88
6,42
25,42
Terendah
2,20
1,40
1,25
1,25
9,45
Tertinggi
9,80
9,80
10.00
10,00
38,95
Standar deviasi
1,03
1,26
1,71
1,45
4,44


4 komentar:

M Mursyid PW mengatakan...

Saya turut prihatin thd. hasil UN tahun ini. Sekolah saya nilai rata2 dan peringkat kabupaten meningkat cukup signifikan, namun persentase kelulusan turun dari 99% menjadi 93,6%.
Bisa jadi benar yang Ibu katakan bahwa kerja keras kita selama ini memang kurang keras beneran. Dengan kata lain, ke depan harus lebih baik. Inilah pesan yang saya tangkap dari tulisan Ibu kali ini.

Kusyardi mengatakan...

Selamat, kepada Bp/Ibu Kepala sekolah dan Bp/Ibu Guru pengampu mapel UN yang, di sekolahnya, angka kelulusannya meningkat. Semoga pencapaian Bp/Ibu ini bisa memuliakan kehidupan.

Kepada pihak-pihak yang tidak puas atas pencapaian beberapa sekolah karena angka kelulusannya menurun dibandingkan tahun sebelumnya tidak perlu pesimis. Mendiknas bilang penurunan angka kelulusan tahun ini salah satunya disebabkan oleh tingkat kejujuran yang meningkat. Saya percaya kepada Mendiknas!

Unknown mengatakan...

Ibu, SMP dengan standar sekelas SBI, RSBI atau SSN, mayoritas lulus itu berita biasa. SMP dengan akreditasi C atau D mayoritas tidak lulus itu berita biasa. SMP Standar B atau C atau SMP SSN yang sebenarnya "belum pantas" menyandang predikat SSN melihat inputnya menengah ke bawah, tetapi 100% lulus itu baru berita. Pasalnya, mengutip Karni Ilyas, pemred TV ONE saat menutup acara Atas Nama Rakyat menegaskan, "Ada yang lulus itu wajar. Yang tidak wajar apabila 100% lulus atau 100% tidak lulus, pasti ada kekurangan di dalam sistem pendidikan kita." Pernyataan Karni itu nampaknya diamini oleh Kakankemenag Kabupaten Pekalongan, Dr. H. Ahmad Umar, M. A. Bagi saya, setiap usaha atau belajar bagi peserta didik, idealnya menyiapkan dua hasil, lulus atau ujian ulangan. Seringkali peserta didik gagal dalam menyiapkan hasil untuk ujian ulangan. Sekolah-pun -asumsi saya- tidak semua menyiapkan mental peserta didiknya apabila harus mengulang ujiannya. Terlepas dari pihak sekolah, yang benar kerja keras atau kerja keras beneran, toh hasilnya sudah demikian. Usaha perlu, tetapi tetap hasil milik Gusti Allah. Al-Insan bi al-tafkir, wa al-Rahman bi al-taqdir. Man proposes, God disposes. Manusia berencana tetapi Tuhan yang menentukan (hasilnya). Wallahu'alam.

Masruroh mengatakan...

OK setuju Pak Mujib..... Yang jelas kita harus terus penuh semangat meningkatkan kinerja dg penuh keikhlasan diniati ibadah tuk ngamalkan ilmu yg kita mliki...
Pak Mursyid n Pak kus thanks commentnya...