Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 74 tahun 2008 tentang Guru, pasal 2 disebutkan bahwa Guru wajib memiliki Kualifikasi Akademik, Kompetensi, Sertifikat Pendidik, sehat jasmani dan rohani, serta memiliki kemampuan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional.
Kompetensi yang dimaksud adalah seperangkat pengetahuan, ketrampilan dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dikuasai dan diaktualisasikan oleh guru dalam melaksanakan tugas keprofesionalan.
Kompetensi Guru sebagaimana dimaksud meliputi kompetensi pedagogik, kompetensi kepribadian, kompetensi sosial, dan kompetensi profesional yang diperoleh melalui pendidikan profesi. Kompetensi Guru bersifat holistik.
Kompetensi pedagogik merupakan kemampuan Guru dalam pengelolaan pembelajaran peserta didik yang sekurangkurangnya meliputi:
a. pemahaman wawasan atau landasan kependidikan;b. pemahaman terhadap peserta didik;
c. pengembangan kurikulum atau silabus;
d. perancangan pembelajaran;
e. pelaksanaan pembelajaran yang mendidik dan dialogis;
f. pemanfaatan teknologi pembelajaran;
g. evaluasi hasil belajar; dan
h. pengembangan peserta didik untuk mengaktualisasikan berbagai potensi yang dimilikinya.
Kompetensi kepribadian sekurang-kurangnya mencakup kepribadian yang:
a. beriman dan bertakwa;b. berakhlak mulia;
c. arif dan bijaksana;
d. demokratis;
e. mantap;
f. berwibawa;
g. stabil;
h. dewasa;
i. jujur;
j. sportif;
k. menjadi teladan bagi peserta didik dan masyarakat;
l. secara obyektif mengevaluasi kinerja sendiri; dan
m. mengembangkan diri secara mandiri dan berkelanjutan.
Kompetensi sosial merupakan kemampuan Guru sebagai bagian dari Masyarakat yang sekurang-kurangnya meliputi kompetensi untuk:
a. berkomunikasi lisan, tulis, dan/atau isyarat secara santun;b. menggunakan teknologi komunikasi dan informasi secara fungsional;
c. bergaul secara efektif dengan peserta didik, sesama pendidik, tenaga kependidikan, pimpinan satuan pendidikan, orang tua atau wali peserta didik;
d. bergaul secara santun dengan masyarakat sekitar dengan mengindahkan norma serta sistem nilai yang berlaku; dane. menerapkan prinsip persaudaraan sejati dan semangat kebersamaan.
Kompetensi profesional merupakan kemampuan Guru dalam menguasai pengetahuan bidang ilmu pengetahuan, teknologi, dan/atau seni dan budaya yang diampunya yang sekurang-kurangnya meliputi penguasaan:
a. materi pelajaran secara luas dan mendalam sesuai dengan standar isi program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu; danb. konsep dan metode disiplin keilmuan, teknologi, atau seni yang relevan, yang secara konseptual menaungi atau koheren dengan program satuan pendidikan, mata pelajaran, dan/atau kelompok mata pelajaran yang akan diampu.
Kompetensi Guru dirumuskan ke dalam:
a. standar kompetensi Guru pada satuan pendidikan di TK atau RA, dan pendidikan formal bentuk lain yang sederajat;
b. standar kompetensi Guru kelas pada SD atau MI, dan pendidikan formal bentuk lain yang sederajat;
c. standar kompetensi Guru mata pelajaran atau rumpun mata pelajaran pada SMP atau MTs, SMA atau MA, SMK atau MAK dan pendidikan formal bentuk lain yang sederajat; dan
d. standar kompetensi Guru pada satuan pendidikan TKLB, SDLB, SMPLB, SMALB dan pendidikan formal bentuk lain yang sederajat.Standar kompetensi Guru dikembangkan oleh Badan Standar Nasional Pendidikan dan ditetapkan dengan Peraturan Menteri.
Keempat kompetensi di atas selanjutnya dalam Penilaian Kinerja Guru sebagaimana yang harus dilakukan terhadap guru yang tercantum dalam Permendiknas 35/2010 tentang petunjuk teknis Pelaksanaan jabatan fungsional Guru dan angka kreditnya, dijabarkan menjadi 14 sub kompetensi. Penilaiannya akan dilakukan dengan sistem paket yang terkait dalam pelaksanaan tugas utama, sbb:
A. Pedagogik
1. Menguasai karakteristik peserta didik
2. Menguasai teori belajar dan prinsip-prinsip pembelajaran yang mendidik
3. Pengembangan kurikulum
4. Kegiatan pembelajaran yang mendidik
5. Pengembangan potensi peserta didik
6. Komunikasi dengan peserta didik
7. Penilaian dan evaluasi
B. Kepribadian
8. Bertindak sesuai dengan norma agama, hukum, sosial, dan kebudayaan nasional
9. Menunjukkan pribadi yang dewasa dan teladan
10. Etos kerja, tanggung jawab yang tinggi, rasa bangga menjadi guru
C. Sosial
11. Bersikap inklusif, bertindak obyektif, serta tidak diskriminatif
12. Komunikasi dengan sesama guru, tenaga kependidikan, orang tua, peserta didik dan masyarakat
D. Profesional
13. Penguasaan materi, struktur, konsep dan pola pikir dan keilmuan yang mendukung mata pelajaran yang diampu
14. Mengembangkan keprofesionalan melalui tindakan yang reflektif
6 komentar:
Bu Masruroh, saya Mujibur Rohman Guru tidak tetap (GTT) mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI)SMP 2 Wonokerto, ingin sekadar berkomentar tentang kompetensi guru. Berdasarkan pengalaman saya menjadi guru selama lebih kurang 5 tahun, butuh ketekunan luar biasa -untuk tidak mengatakan susah- guna menjadi guru yang kompeten. Kalau dari ijasah Perguruan Tinggi, alhamdulillah insya Allah saya sudah kompeten. Di lapangan, banyak kendala Bu. Sebagian sudah tertulis di blog saya. Sumangga menawi kersa silaturrahim ke blog saya di mujibelrahman.blogspot.com. Terimakasih.
Pak Mujib, Alhamdulillah saya sdh silaturahim ke blog jenengan. Betul spt yg Bapak samapaikan untuk jd gr profesional (yg berkompeten) butuh ketekunan, dan profesinal (jg kompeten) tdk hanya dibuktikan dg kualifikasi ijazah tp jg bukti pelaksanaan tgs di kelas dlm menyajikan pembelajaran, sbg pelksnn dr RPP yg Bp buat, bgmn mlkkn evaluasi shg anak didik kt mampu mennguasai SK & KD yg ditentukan dlm bntk output siswa( kognitif, psikommotorik n sikapnya jg). Skrg profesinalitas itu jg hrs dibuktikan dg bentuk tulisan (PTK). Dan jelas unt itu semua bnyk kendalanya... selamat berjuang
Saya sepakat kalau guru harus terus berjuang untuk menjadi guru yang kompeten. Insya Allah saya akan terus berjuang ke arah guru yang kompeten. Terimakasih atas kunjungan Ibu ke blog saya serta dukungan Ibu Masruroh.
assalammualaikum bu siti, saya guru muda yang lagi belajar buat blog tentang "Guru". Jika dipekenankan saya ijin mengutip, karena sepertinya saya tertarik dengan postingan bu siti.
Terimakasih.
@Guru Muda : Silakan pak, dengan senang hati kalau memang bermanfaat dan Bapak tertarik untuk mengutip, ambil saja..... (ada baiknya jg link kan dg nama sy he he...... narsis ya)
Seharusnya memang 4 kompetensi ini sudah dimiliki oleh seorang guru ketika sudah terjun menjadi pendidik. Namun realita yang ada, banyak pendidik/guru yang hanya bermodal apa adanya yang kemudian langsung terjun. Sehingga pada akhirnya kegiatan pembelajaran di lapangan tidak bisa efektif dan kondusif. Mudah-mudahan dengan digalakkannya program pemerintah untuk meningkatkan kualitas guru menjadikan guru2 yang berkualitas yang dapat mencetak generasi2 muda harapan bangsa.
Posting Komentar