Beberapa waktu yang lalu kami pernah menyelenggarakan workshop tentang 'penulisan artikel ilmiah' dengan nara sumber bapak Sukardi, SE, MPd , widya iswara LPMP Jawa Tengah.
Nah berikut adalah pointer dari materi yang beliau sampaikan yang mungkin bermanfaat bagi bapak ibu guru yang sedang berupaya mengembangkan diri lebih khusus dalam hal publikasi ilmiah , yang menjadi salah satu tuntutan dalam unsur pengajuan angka kredit untuk kenaikan pangkat guru.
Pengertian KTI, Tulisan, Ilmiah, dan Populer
Karya tulis ilmiah (KTI) adalah hasil penelitian dan atau ungkapan gagasan pengetahuan yang ditulis dengan menggunakan prinsip (kaidah) dan prosedur yang sistematik dan sistemik.
Tulisan digunakan untuk menyatakan sebuah karya tulis yang disusun berdasarkan tulisan, karangan, dan pernyataan gagasan orang lain.
Penulis digunakan untuk menyebutkan kepada orang yang menyusun kembali hal-hal yang sudah dikemukakan oleh orang lain.
Ia bukan pengarang, sebab ia hanya mengkompilasi (meringkas dan menggabungkan) berbagai bahan informasi hingga menjadi cerita baru.
Ilmiah: bersifat ilmu, secara ilmu pengetahuan; memenuhi syarat (kaidah) ilmu pengetahuan.
Populer: dikenal dan disukai banyak orang; sesuai dengan kebutuhan masyarakat pada umumnya; ilmu pengetahuan yang mudah dipahami bahyak orang; disukai dan dikagumi banyak orang (KKBI, 2001).
Populer: cocok dan mudah dipahami oleh masyarakat mayoritas; disesuaikan dengan makna yang mudah dimengerti oleh kelompok mayoritas; menggunakan bahasa umum yang mudah dipahami oleh masyarakat; terkait dengan masyarakat umum.
Ilmiah populer: bersifat ilmu, tetapi menggunakan bahasa umum sehingga mudah dipahami oleh masyarakat awam (tentang artikel, gaya penulisan karya ilmiah) (KBBI, 2001).
KTI Populer: karya tulis hasil penelitian dan atau ungkapan gagasan pengetahuan yang disusun berdasarkan kaidah dan prosedur yang sistematik dan sistemik dengan menggunakan bahasa yang mudah dipahami oleh masyarakat awam.
BENTUK KTI BAGI GURU
• Karya tulis/karya ilmiah hasil penelitian, pengkajian, survey, dan atau evaluasi.
• Karya tulis/makalah berupa tinjauan atau ulasan ilmiah hasil gagasan sendiri.
• Tulisan ilmiah populer.
• Prasaran berupa tinjauan, gagasan, atau ulasan ilmiah yang disampaikan pada pertemuan ilmiah.
• Buku pelajaran atau modul.
• Diktat pelajaran.
• Mengalih bahasakan buku pelajaran/karya ilmiah
Karakteristik KTI Populer:
ilmiah;
spesifik;
faktual;
relatif pendek;
aktual, tidak kedaluwarso;
memiliki daya tarik tinggi;
memiliki nilai publishing tinggi;
Penulisan KTI Populer:
- KTI populer umumnya mengikuti bentuk penulisan artikel jurnal atau makalah pertemuan ilmiah yang dikemas dalam empat halaman;
- Sistematika/struktur: pendahuluan, kajian/ulasan teori, metode, uraian pokok, simpulan dan saran;
- Panjang atau pendeknya tulisan serta tata tulisnya disesuaikan dengan persyaratan atau ketentuan dari publishers;
- Isi dan format umumnya serupa dengan artikel untuk jurnal, makalah pertemuan ilmiah;
- boleh jadi tanpa subheading;
- dapat pula diberi subheadings;
- penulisan referensi sesuai dengan kaidah penulisan ilmiah;
- jumlah halaman sekitar empat halaman, dua spasi, karakter standar (12);
- margin 4-4-3-3;
- untuk memperoleh akurasi, validitas, reliabilitas, dan kebermaknaan sejati KTI populer, berbagai data, informasi, isu, masalah, dan substansi materi akan digunakan/ditulis dikonfirmasikan pada sumber data; dikonfirmasi;
- konfirmasi dapat dilakukan dengan sumber data (referensi) yang relevan, pihak yang berwenang, atau yang terkait.
KIAT PENULISAN KTI POPULER
tentukan tema penulisan pada pengelolaan kegiatan kediklatan, baik dalam hal perencanaan, pelaksanaan, maupun evaluasi;
dapat pula difokuskan pada berbagai konsep, filosofi, teori, pendapat, pengetahuan, sistem, strategi, prosedur, mekanisme, bentuk, dan pengalaman praktik kegiatan kediklatan;
seyogyanya dilakukan identifikasi, analisis, pengorganisasian semua substansi/materi yang berkenaan dengan masalah yang akan ditulis;
kembangkan ide-ide secukupnya, kemudian pilih salah satu yang terbaik;
buat outline dan key words yang baik untuk mendukung keefektivan penulisan KTI populer;
ciptakan situasi yang kondusif agar penulisan KTI Populer dapat dilakukkan secara efektif;
mulailah menulis dengan penuh semangat;
baca dan baca lagi;
kirim ke media masa.
ATURAN UMUM PENULISAN DAN PENGETIKAN
Pengembangan kerangka penulisan mencakup identifikasi dan penyusunan topik-topik utama yang diikuti dengan pembedaan setiap topik utama ke dalam subheadings yang logis;
Laporan penelitian umumnya ditulis dalam past tense (tidak berlaku dalam bahasa Indonesia) (L.R Gay, 1981);
Penulis harus obyektif;
Penulis harus konsisten terhadap tujuan;
Personal pronoun seperti I, my, we, dan our perlu dihindari;
Laporan penelitian harus ditulis dengan jelas, sederhana, bergaya langsung, dan tidak boleh bosan untuk selalu meningkatkannya;
Ejaan, konstruksi kalimat, tanda baca harus benar dalam laporan ilmiah;
Hindari penggunaan singkatan;
Penulisan nama pengarang untuk rujukan penulisan laporan penelitian menggunakan nama akhir;
Jika awal kata pada suatu kalimat adalah angka, atau angka di bawah sembilan dalam tulisan, umumnya ditulis dengan huruf. Penulisan angka menggunakan angka Arab.
Tunjukkan kepada pengetik draf tulisan yang benar dan final. Tugas pengetik adalah mengetik bukan untuk megubah atau memperbaiki tulisan;
Jika anda memiliki instruksi khusus; sampaikan kepada pengetik dengan jelas;
Hasil pengetikan perlu dibaca dan dikoreksi dengan hati-hati.
FORMAT DAN GAYA PENULISAN
Penulis laporan penelitian perlu secara konsisten mengikuti format dan gaya yang terseleksi (baik);
Gaya merujuk pada ejaan, penulisan huruf besar dan kecil, tanda baca, dan tata tulis lainnya yang harus diikuti dalam penulisan karya tulis ilmiah;
Gaya penulisan, bukan gaya bahasa, umumnya mendekati serupa;
Para profesional biasanya mengembangkan gayanya sendiri;
Jika Anda menyiapkan rancangan dengan baik, Anda telah memiliki good start untuk menulis KTI;
Pengembangan kerangka penulisan mencakup identifikasi dan penyusunan topik-topik utama yang diikuti dengan pembedaan setiap topik utama ke dalam subheadings yang logis;
Suatu laporan penelitian umumnya ditulis dalam past tense (tidak berlaku dalam bahasa Indonesia) (L.R Gay, 1981).
3 komentar:
trimakasih informasiibu berguna sekali...tetapi untuk memulai koq susah sekali ya bu...
Alhamdulillah, akhir kab.Pekalongan ada jurnal yang bisa digunakan oleh para guru untuk menyosialisasikan karyanya, Apalagi bisa untuk angka kredit.
untuk mencobanya dibutuhkan semangat yang pantang menyerah !
Posting Komentar